Senin, 01 November 2010

Perubahan kata-kata baku yang terbaru yang sering digunakan dalam penulisan dan percakapan

Kita sebagai manusia sangat membutuhkan suatu komunikasi yang dapat mengerti keinginan atau maksud dari hati,jiwa,dan pikiran kita. Dan sarana yang kita pakai yaitu sebuah “Bahasa”.
Bahasa di setiap bangsa berbeda pada umumnya, kita sebagai bangsa Indonesia sangat mempunyai perbedaan dari bangsa lain kita memiliki bahasa dengan bahasa kita sendiri yang kita kenal dengan “Bahasa Indonesia”. Dari kita memulai belajar kita di kursi TK,Playgroup, atau SD kita sering diajarkan tentang bahasa Indonesia, dimulai dari membaca Bahasa Indonesia, kemudian meningkat belajar menulis Bahasa Indonesia. Jadi pada umumnya kita sudah diajarkan Bahasa Indonesia yang baik dalam membaca maupun dalam menulis.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sering kita kenal dengan “Kata Baku dan Kata Tidak Baku”, ini suatu pembelajaran kita untuk mengenal perbedaan kata yang satu dengan yang lain, untuk mengenal juga perbedaan kata “Baku dan kata “Tidak Baku”. Kita pun sudah mengetahui arti dati kata “Baku” , kata baku suatu kata dasar yang benar dalam Bahasa Indonesia. Dan kata “Tidak Baku”, adalah kata yang mengalami perubahan dalam penulisan maupun pengucapannya dari kata sebenarnya.
Contoh kata “Baku” dan kata “Tidak Baku” : (Apotek : Apotik), (Kuintasi : Kwitansi), (Antre : Antri), (Provinsi : Propinsi), (Atlet : Atlit), (Hitam : item), ( Zaman : Jaman) dan masih banyak lagi.
Ini sangat mempengaruhi sekali dalam mempertahakan kaidah-kaidah, ketentuan-ketentuan Bahasa Indonesia, ini disebabkan juga oleh bercampurnya dengan bahasa daerah.

Dalam penulisan dan percakapan juga sering kita temukan kata-kata yang tidak baku, kata Tidak Baku dalam percakapan
Kata tidak baku : saya tidak bisa dateng malam ini.
Kata baku : saya tidak bisa datang malam ini.
Kata tidak baku : nggak mungkin terjadi.
Kata baku : tidak mungkin terjadi.
Kata tidak baku : hari rebo kami ada ujian i-lab
Kata baku : hari rabu kami ada ujian i-lab
Kata tidak baku : siangan saya baru bisa pergi
Kata baku : siang nanti saya baru bisa pergi

Kata tidak baku : saya ucapkan banyak-banyak terima kasih
Kata baku : saya ucapkan terima kasih.
Kata tidak baku : minuman ini enak banget.
Kata baku : minuman ini enak sekali.
Kata tidak baku : ntar malem kita pergi.
Kata baku : nanti malam kita pergi.
Kata tidak baku : beneran saya tidak bisa.
Kata baku : benar sekali saya tidak bisa.

Dalam penulisan
Kata tidak baku : seorang atlit yang bekerja keras
Kata baku : seorang atlet yang bekerja keras
Kata tidak baku : penggunaan pariasi kalimat
Kata baku : penggunaan variasi kalimat
Kata tidak baku : dalam aspek hardware pula sangat pesatnya perkembangan teknologi,.
Kata baku : dalam aspek hardware,teknologi juga sangat berkembang pesat.
Kata tidak baku : bandung ibu kota propinsi jawa barat
Kata baku : bandung ibu kota provinsi jawa barat

Ini menunjukan sudah sangat merambahnya kata-kata tidak baku tersebut dalam percakapan maupun penulisan, ini dapat membuat penurunan nilai kepada kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat melupakan kaidah-kaidah, ketentuan-ketentuan penulisan dan percakapan “Bahasa Indonesia” sebenarnya. Cara mengatasinya kita tersu terapkan kurikulum bahasa Indonesia terus menerus sampai jenjang pembelajaraan yang tinggi, juga memulai memberikan standar penulisan yang baik untuk membuat suatu paper atau makalah, untuk mengingat kembali penulisan dan percakapan yang baik menurut kaidah bahasa Indonesia tersebut.

3 komentar:

  1. Hi, mau diskusi tentang kalimat "Saya ucapkan terima kasih" nih.
    Setahu saya kata "ucapkan" merupakan kata perintah, jadi dalam kalimat itu seharusnya menggunakan kata kerja "mengucapkan", sehingga maknanya lebih tepat.
    terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Ria benar. Kalimat yg benar "Saya mengucapkan terima kasih"
      Kalau kalimat ini benar apa salah mbak: "kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya"

      Hapus
  2. Iya kak yang benar itu mengucapkan/ucapkan

    BalasHapus